Minggu, 26 Juni 2016

BNNK Gresik lakukan tes urin pada Sopir Bus

Menjelang mudik lebaran 2016, Badan Nerkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gresik bersama Satnarkoba Polres Gresik melakukan tes urine secara acak kepada para sopir dan kondektur angkutan di Terminal Bunder.
“Kami khawatir sopir bus yang mengejar setoran akan mengonsumsi narkoba agar kuat melek,” kata AKBP Agustianto, Kepala BNNK Gresik, Sabtu (25/6/2016).
Agustianto mengancam menghentikan perjalanan bus yang sopirnya positif narkotika.
Sekarang ini memang arus mudik sudah terlihat di terminal Bunder. Rata-rata penumpang jurusan Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Semarang dan Jakarta sudah memenuhi bangku bus.
“Kebetulan ini juga memperingati Hari Narkotika Internasional (Hani),pungkasnya







BNNK Gresik menggelar tes narkoba bagi pejabat di lingkup Pemkab Gresik

BNN (Badan Narkotika Nasional Kabupaten) Gresik menggelar tes narkoba bagi pejabat di lingkup Pemkab Gresik, Jumat (24/6).
Wabup, Moh. Qosim mempelopori sejumlah pejabat Pemkab Gresik untuk tes urine dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba International (HANI) di Ruang Mandala Bakti Praja. Ada sekitar 200 orang Pejabat Pemerintah Kabupaten Gresik, baik eselon II dan Eselon III yang ikuti tes.
Wabup memberi contoh dengan menyerahkan sample urine kepada Kepala BNNK Gresik, AKBP Agustanto dengan diikuti oleh pejabat yang lain.
Wabup memberikan imbauan kepada pejabat yang akan melaksanakan tes urin, agar sebelum diperiksa menyampaikan kepada pihak BNN tentang berbagai obat yang diminum selama ini. Hal ini dilakukan agar saat urin terdeteksi zat adiktif obat-obatan tersebut, petugas bisa memeriksa kandungannya.
“Tidak dapat dipungkiri, di usia seperti kita dipastikan sudah ada berbagai penyakit yang diharuskan mengkonsumsi obat," ujarnya.
Wabup juga mengingatkan kepada semua Pejabat Pemkab Gresik yang hadir agar tidak sekalipun mendekati narkoba. “Narkoba adalah bencana. Banyak kegagalan yang berakhir kehancuran dan dipenjara yang diakibatkan oleh narkoba," terangnya.
Sementara Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gresik, AKBP Agustianto menyatakan, sejak 2015 pihaknya sudah menangani 379 pecandu narkoba. “Mereka kami tangani sebagai korban narkoba, karena mereka bukan pengedar. Jadi penanganan para korban pecandu narkoba ini tidak ditangani secara hukum. Tapi kami obati," pungkasnya.